Agus
Noor merupakan seorang penulis cerpen yang handal di Indonesia. beberapa karya
Agus Noor menjadi menjadi bacaan yang menarik untuk dibaca salah satunya cerita
pendek yang berjudul Kupu-kupu di Bawah
Sepatu diambil dari kumpulan cerpen
Bermula dari Tambi pada tahun 1999. Cerpen ini bercerita tentang seorang
pemuda yang gemar sekali terhadap kupu-kupu hingga ia habiskan seluruh waktunya
untuk menikmati keindahan kupu-kupu.
Hingga
pada suatu hari saat dia menganggur Dia membayangkan dirinya menjadi seekor
kupu-kupu yang indah. Bayangan itupun terjadi di suatu pagi ketika Dia
mendapati dirinya meringkuk lesu dengan sebuah sayap lembut dipunggungnya. Dia
benar-benar menjadi kupu-kupu dan Dia tidak percaya bahwa Dia telah menjadi
seekor kupu-kupu.
Dia sangat mengagumi keindahan kupu-kupu
hingga menjadikan Dia membenci orang-orang yang memburu dan membunuh kupu-kupu.
Baginya kupu-kupu bukanlah barang pajangan yang diawetkan di ruang tamu,
baginya orang yang memburu kupu-kupu dan mengawetkannya bukalandah pecinta
kupu-kupu tapi hanya orang kaya yang pamer terhadap kekayaanya bisa membeli
satu kupu-kupu dengan harga jutaan rupiah. Mereka tak mengerti keindahan karena
membinasakan sesuatu yang indah, kupu-kupu mati karena diburu.
jika
semua kupu-kupu diburu maka tidak akan ada tempat lagi di dunia ini yang indah.
Dia tak bisa hidup tanpa melihat kupu-kupu, baginya melihat kupu-kupu dapat
menghilangkan rasa bosan yang melanda dirinya. Kehidupanya adalah mengembara
mencari kupu-kupu ia tak perduli apapun yang terjadi, tapi apa jadinya ketika
Dia tak pernah lagi menemukan kupu-kupu itu? Dia hanya mendapatkan cibiran dan
lelucon ketika Ia mencari kupu-kupu di supermarket.
Hingga
akhirnya dia duduk sambil menikmati orange juice dan menatap wajah-wajah gadis
belia membayangkan ada sebuah kupu-kupu yang hidup di matanya dan berpikir
betapa indahnya jika apa yang gadis itu katakan berubah menjadi kupu-kupu yang
indah.
Dari
cuplikan cerita diatas maka kami mencoba untuk memahami dan membagi cerpen Kupu-kupu di Bawah Sepatu karya Agus
Noor berdasarkan unsur intrinsik dan ekstrinsik sebagai berikut.
UNSUR INTRINSIK
1.
Alur
Pada
cerpen Kupu-kupu di Bawah Sepatu alur
yang dipakai adalah alur campuran hal ini dapat dilihat dari paragraf awal dan
paragraf akhir yang bercerita tentang masa kini dan kemudian beralih
menceritakan masa lampau kemudian ke masa kini lagi “Suatu pagi aku menjelma
kupu-kupu. Kudapati diriku meringkuk lesu dengan sayap lembut dipunggungku. Aku
tak percaya kalau aku sungguh-sungguh menjadi kupu-kupu. Ya memang di antara,
antara hari-hari nganggurku, aku sering membayangkan diriku pada suatu hari akan
menjelma kupu-kupu...”. Dan kembali kemasa kini hal ini dapat terlihat dari
paragraf akhir yang berbunyi “sambil menikmati juice orange, dikantin yang
dipenuhi gadis belia di sebuah mall di sebuah kota yang tak pernah mau tahu,
menikmati hari-hari nganggurku”.
2.
Tokoh
a. Tokoh
utama : Aku
b. Tokoh
aku menjadi pelaku utama, karena menceritakan jalan cerita dari awal sampai
akhir pada cerpen kupu-kupu di bawah sepatu
c. Tokoh
sentral : kupu-kupu
Cerita
pendek Kupu-kupu di Bawah Sepatu
karya Agus Noor memilki tokoh sentral berupa kupu-kupu pengarang membuat
kupu-kupu yang indah untuk menggerakkan jalan cerita yang menarik untuk dibaca.
d. Tokoh
pembantu : pegawai super market dan gadis kecil
Wanita
penjaga super market dalam cerita ini sebagai tokoh pembantu yang membuat jalan
cerita menjadi lebih menarik untuk dibaca karena sedikit konflik. Sedangkan
gadis kecil digunakan sebagai penutup cerita hal ini terlihat dari paragraf
terakhir yang berbunyi “ Sambil menikmati orange juice, di kantin yang dipenuhi
gadis belia, di sebuah mall kota yang yang tak pernah tahu, menikmati hari-hari
nganggurku, aku membayangkan itu...”
3.
Penokohan
a. Penokohan
Aku
Memiliki
sifat yang baik sebagai penyayang kupu-kupu dan menyukai keindahan, hal ini
dapat dilihat dari sebuah kalimat “ Kamu tahu, kupu-kupulah yang membuat dunia
ini indah.”
b. Gadis
Penjaga Supermarket
Gadis
penjaga supermarket ini memiliki sebuah sifat yang pemalu sifat ini terlihat
pada kalimat “ pipinya merah tersipu malu” tetapi juga pemarah ketika hatinya
tersinggung terlihat dari kalimat “..., tapi ia telah bersungut meninggalkanku”
c. Gadis-gadis
belia
Memiliki
sifat yang apa adanya tidak dibuat-buat karena kepolosan anak-anak kecil.
4.
Sudut
Pandang
Pengarang
menggunakan sudut pandang orang pertama pelaku utama dalam cerpen Kupu-kupu di Bawah Sepatu hal ini bisa
dilihat dari cara pengarang menceritakan cerpen ini dalam kalimat pertama
paragraf pertama “suatu pagi aku menjelma kupu-kupu”
5.
Latar
Tempat
a. Taman
Cerpen
kupu-kupu di bawah sepatu mengambil setting tempat di sebuah taman terlihat
dari kalimat “ di taman-taman kota, aku mencari kupu-kupu”.
b. Supermarket
Selain
taman cerpen ini juga mengambil setting di supermarket ketika tokoh aku mencoba
mencari kupu-kupu di supermarket “di supermarket ku cari kupu-kupu”.
c. Mall
Setelah
di supermarket kemudian tokoh aku juga pergi ke sebuah mall sambil menikmati
orange juice dan memandangi gadis-gadis belia.
6.
Latar
waktu
a. Pagi
Hari
Cerpen
ini mengambil setting waktu di pagi hari terlihat di awal paragraf pertama “
suatu pagi aku menjelma kupu-kupu”.
7.
Latar
Sosial/Budaya
a. Kehidupan
disebuah kota yang serba individu dan tak peduli dengan orang lain dan
lingkungan terlihat dari kalimat “ tapi mereka malah mencibir padaku, atau
melotot kemudian kembali bergegas terburu-buru”.
8.
Tema
a. Sosial
Tema
yang dipakai dalam cerpen kupu-kupu di bawah sepatu adalah tema sosial karena
pada cerpen ini menceritkan sebuah pengangguran yang tidak memiliki pekerjaan
dan memilih menghabiskan waktunya untuk berburu menikmati keindahan kupu-kupu.
9.
Amanat
Amanat
yang ingin disampaikan seorang penulis kepada pembaca melalui cerpen ini adalah
kita tidak membunuh hewan-hewan yang membuat dunia ini menjadi indah, salah
satunya adalah kupu-kupu. Selain tidak membunuh kupu-kupu kita sebgai manusia
juga tidak boleh egois memikirkan diri kita sendiri tidak boleh bersifat acuh
tak acuh kepada orang lain.
10.
Gaya
bahasa
a. Majas
simile
Gaya
bahasa yang dipakai dalam cerpen ini adalah majas simile yaitu perumpamaan
majas perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda tetapi sengaja dianggap
sama “ Bergerak seperti lembu dengan wajah seperti tungku”
Unsur Ekstrinsik
1.
Sosiologi
Norma
yang dipakai dalam cerpen ini adalah norma moral dimana memberikan sebuah
pembelajaran nilai-nilai moral terhadap kehidupan manusia yang sekarang
cenderung individualis dan tidak memperhatikan lingkungan sekitarnya.
2.
Psikologi
Keadaan
jiwa penulis saat membuat cerpen ini mungkin sedang resah terhadap kehidupan
manusia yang sekarang sudah tak peduli terhadap lingkungan. Melalui keprihatinannya
pengarang mencoba mecurahkan perasaanya melalaui sebuah cerpen berjudul Kupu-kupu di Bawah Sepatu.
3.
Biografi
Agus
Noor (Tegal, 1968) telah menulis sejumlah kumpulan cerpen: Bapak Presiden yang Terhormat (1999), Memorabilia (2000), Selingkuh itu Indah (2002-2006, cet. 15), Rendevouz
(2004), dan Potongan Cerita di Kartu
Pos (2006). Tahun 1992, cerpennya yang berjudul “Musuh” memperoleh penghargaan sastra Festival Kesenian Yogyakarta.
Tiga cerpennya yang lain, “Keluarga
Bahagia”, “Dzikir Sebutir Peluru”, “Tak Ada Mawar di Jalan Raya” memperoleh
Anugerah Cerpen Indonesia dari Dewan Kesenian Jakarta pada 1999. Prosa “Pemburu” dinyatakn sebagai salah satu
karya terbaik majalah sastra Horison episode 1990-2000. Tahun 1998 mengikuti
Writing Program Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera)
Cerpen
Kupu-kupu di Bawah Sepatu ini cukup bagus jika dilihat dari diksi-diksi yang
dipilih, selain itu cerpen ini juga memiliki pesan moral yang baik. Cerpen yang
berisi tentang sebuah keresahan mengenai kupu-kupu yang telah hampir punah
karena diburu ini sangat cocok untuk mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa
agar bisa menjaga lingkungan alam sekitar.Cerpen ini juga sangat layak untuk
mahasiswa yang masih belajar memahami sebuah karya sastra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar