Minggu, 25 Maret 2012

KRITIK SASTRA CERPEN KUPU-KUPU di BAWAH SEPATU KARYA AGUS NOOR


Agus Noor merupakan seorang penulis cerpen yang handal di Indonesia. beberapa karya Agus Noor menjadi menjadi bacaan yang menarik untuk dibaca salah satunya cerita pendek yang berjudul Kupu-kupu di Bawah Sepatu diambil dari kumpulan cerpen Bermula dari Tambi pada tahun 1999. Cerpen ini bercerita tentang seorang pemuda yang gemar sekali terhadap kupu-kupu hingga ia habiskan seluruh waktunya untuk menikmati keindahan kupu-kupu.
Hingga pada suatu hari saat dia menganggur Dia membayangkan dirinya menjadi seekor kupu-kupu yang indah. Bayangan itupun terjadi di suatu pagi ketika Dia mendapati dirinya meringkuk lesu dengan sebuah sayap lembut dipunggungnya. Dia benar-benar menjadi kupu-kupu dan Dia tidak percaya bahwa Dia telah menjadi seekor kupu-kupu.
 Dia sangat mengagumi keindahan kupu-kupu hingga menjadikan Dia membenci orang-orang yang memburu dan membunuh kupu-kupu. Baginya kupu-kupu bukanlah barang pajangan yang diawetkan di ruang tamu, baginya orang yang memburu kupu-kupu dan mengawetkannya bukalandah pecinta kupu-kupu tapi hanya orang kaya yang pamer terhadap kekayaanya bisa membeli satu kupu-kupu dengan harga jutaan rupiah. Mereka tak mengerti keindahan karena membinasakan sesuatu yang indah, kupu-kupu mati karena diburu.
jika semua kupu-kupu diburu maka tidak akan ada tempat lagi di dunia ini yang indah. Dia tak bisa hidup tanpa melihat kupu-kupu, baginya melihat kupu-kupu dapat menghilangkan rasa bosan yang melanda dirinya. Kehidupanya adalah mengembara mencari kupu-kupu ia tak perduli apapun yang terjadi, tapi apa jadinya ketika Dia tak pernah lagi menemukan kupu-kupu itu? Dia hanya mendapatkan cibiran dan lelucon ketika Ia mencari kupu-kupu di supermarket.
Hingga akhirnya dia duduk sambil menikmati orange juice dan menatap wajah-wajah gadis belia membayangkan ada sebuah kupu-kupu yang hidup di matanya dan berpikir betapa indahnya jika apa yang gadis itu katakan berubah menjadi kupu-kupu yang indah.
Dari cuplikan cerita diatas maka kami mencoba untuk memahami dan membagi cerpen Kupu-kupu di Bawah Sepatu karya Agus Noor berdasarkan unsur intrinsik dan ekstrinsik sebagai berikut.
UNSUR INTRINSIK
1.      Alur  
Pada cerpen Kupu-kupu di Bawah Sepatu alur yang dipakai adalah alur campuran hal ini dapat dilihat dari paragraf awal dan paragraf akhir yang bercerita tentang masa kini dan kemudian beralih menceritakan masa lampau kemudian ke masa kini lagi “Suatu pagi aku menjelma kupu-kupu. Kudapati diriku meringkuk lesu dengan sayap lembut dipunggungku. Aku tak percaya kalau aku sungguh-sungguh menjadi kupu-kupu. Ya memang di antara, antara hari-hari nganggurku, aku sering membayangkan diriku pada suatu hari akan menjelma kupu-kupu...”. Dan kembali kemasa kini hal ini dapat terlihat dari paragraf akhir yang berbunyi “sambil menikmati juice orange, dikantin yang dipenuhi gadis belia di sebuah mall di sebuah kota yang tak pernah mau tahu, menikmati hari-hari nganggurku”.


2.      Tokoh
a.       Tokoh utama : Aku
b.      Tokoh aku menjadi pelaku utama, karena menceritakan jalan cerita dari awal sampai akhir pada cerpen kupu-kupu di bawah sepatu
c.       Tokoh sentral : kupu-kupu
Cerita pendek Kupu-kupu di Bawah Sepatu karya Agus Noor memilki tokoh sentral berupa kupu-kupu pengarang membuat kupu-kupu yang indah untuk menggerakkan jalan cerita yang menarik untuk dibaca.
d.      Tokoh pembantu : pegawai super market dan gadis kecil
Wanita penjaga super market dalam cerita ini sebagai tokoh pembantu yang membuat jalan cerita menjadi lebih menarik untuk dibaca karena sedikit konflik. Sedangkan gadis kecil digunakan sebagai penutup cerita hal ini terlihat dari paragraf terakhir yang berbunyi “ Sambil menikmati orange juice, di kantin yang dipenuhi gadis belia, di sebuah mall kota yang yang tak pernah tahu, menikmati hari-hari nganggurku, aku membayangkan itu...”
3.      Penokohan
a.       Penokohan Aku
Memiliki sifat yang baik sebagai penyayang kupu-kupu dan menyukai keindahan, hal ini dapat dilihat dari sebuah kalimat “ Kamu tahu, kupu-kupulah yang membuat dunia ini indah.”
b.      Gadis Penjaga Supermarket
Gadis penjaga supermarket ini memiliki sebuah sifat yang pemalu sifat ini terlihat pada kalimat “ pipinya merah tersipu malu” tetapi juga pemarah ketika hatinya tersinggung terlihat dari kalimat “..., tapi ia telah bersungut meninggalkanku”
c.       Gadis-gadis belia
Memiliki sifat yang apa adanya tidak dibuat-buat karena kepolosan anak-anak kecil.
4.      Sudut Pandang
Pengarang menggunakan sudut pandang orang pertama pelaku utama dalam cerpen Kupu-kupu di Bawah Sepatu hal ini bisa dilihat dari cara pengarang menceritakan cerpen ini dalam kalimat pertama paragraf pertama “suatu pagi aku menjelma kupu-kupu”
5.      Latar Tempat
a.       Taman
Cerpen kupu-kupu di bawah sepatu mengambil setting tempat di sebuah taman terlihat dari kalimat “ di taman-taman kota, aku mencari kupu-kupu”.
b.      Supermarket
Selain taman cerpen ini juga mengambil setting di supermarket ketika tokoh aku mencoba mencari kupu-kupu di supermarket “di supermarket ku cari kupu-kupu”.
c.       Mall
Setelah di supermarket kemudian tokoh aku juga pergi ke sebuah mall sambil menikmati orange juice dan memandangi gadis-gadis belia.
6.      Latar waktu
a.       Pagi Hari
Cerpen ini mengambil setting waktu di pagi hari terlihat di awal paragraf pertama “ suatu pagi aku menjelma kupu-kupu”.
7.      Latar Sosial/Budaya
a.       Kehidupan disebuah kota yang serba individu dan tak peduli dengan orang lain dan lingkungan terlihat dari kalimat “ tapi mereka malah mencibir padaku, atau melotot kemudian kembali bergegas terburu-buru”.
8.        Tema
a.       Sosial
Tema yang dipakai dalam cerpen kupu-kupu di bawah sepatu adalah tema sosial karena pada cerpen ini menceritkan sebuah pengangguran yang tidak memiliki pekerjaan dan memilih menghabiskan waktunya untuk berburu menikmati keindahan kupu-kupu.
9.      Amanat
Amanat yang ingin disampaikan seorang penulis kepada pembaca melalui cerpen ini adalah kita tidak membunuh hewan-hewan yang membuat dunia ini menjadi indah, salah satunya adalah kupu-kupu. Selain tidak membunuh kupu-kupu kita sebgai manusia juga tidak boleh egois memikirkan diri kita sendiri tidak boleh bersifat acuh tak acuh kepada orang lain.
10.  Gaya bahasa
a.       Majas simile
Gaya bahasa yang dipakai dalam cerpen ini adalah majas simile yaitu perumpamaan majas perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda tetapi sengaja dianggap sama “ Bergerak seperti lembu dengan wajah seperti tungku”



Unsur Ekstrinsik
1.      Sosiologi
Norma yang dipakai dalam cerpen ini adalah norma moral dimana memberikan sebuah pembelajaran nilai-nilai moral terhadap kehidupan manusia yang sekarang cenderung individualis dan tidak memperhatikan lingkungan sekitarnya.
2.      Psikologi
Keadaan jiwa penulis saat membuat cerpen ini mungkin sedang resah terhadap kehidupan manusia yang sekarang sudah tak peduli terhadap lingkungan. Melalui keprihatinannya pengarang mencoba mecurahkan perasaanya melalaui sebuah cerpen berjudul Kupu-kupu di Bawah Sepatu.
3.      Biografi
Agus Noor (Tegal, 1968) telah menulis sejumlah kumpulan cerpen: Bapak Presiden yang Terhormat (1999), Memorabilia (2000), Selingkuh itu Indah (2002-2006, cet. 15), Rendevouz (2004), dan Potongan Cerita di Kartu Pos (2006). Tahun 1992, cerpennya yang berjudul “Musuh” memperoleh penghargaan sastra Festival Kesenian Yogyakarta. Tiga cerpennya yang lain, “Keluarga Bahagia”, “Dzikir Sebutir Peluru”, “Tak Ada Mawar di Jalan Raya” memperoleh Anugerah Cerpen Indonesia dari Dewan Kesenian Jakarta pada 1999. Prosa “Pemburu” dinyatakn sebagai salah satu karya terbaik majalah sastra Horison episode 1990-2000. Tahun 1998 mengikuti Writing Program Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera)
Cerpen Kupu-kupu di Bawah Sepatu ini cukup bagus jika dilihat dari diksi-diksi yang dipilih, selain itu cerpen ini juga memiliki pesan moral yang baik. Cerpen yang berisi tentang sebuah keresahan mengenai kupu-kupu yang telah hampir punah karena diburu ini sangat cocok untuk mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa agar bisa menjaga lingkungan alam sekitar.Cerpen ini juga sangat layak untuk mahasiswa yang masih belajar memahami sebuah karya sastra

Senin, 27 Februari 2012

kalimat efektif


BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan sesama anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran, keinginan, atau perasaan yang ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahasa yang digunakan itu hendaklah dapat mendukung maksud secara jelas agar apa yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan itu dapat diterima oleh pendengar atau pembaca. Kalimat yang dapat mencapai sasarannya secara baik disebut dengan kalimat efektif.
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat dan dapat dipahami oleh pendengar atau pembaca secara tepat pula. Kalau gagasan yang disampaikan sudah tepat, pendengar atau pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya. Akan tetapi, kadang-kadang harapan itu tidak tercapai. Misalnya, ada sebagian lawan bicara atau pembaca tidak memahami apa maksud yang diucapkan atau yang dituliskan.
Supaya kalimat yang dibuat dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat, unsur kalimat-kalimat yang digunakan harus lengkap dan eksplisit. Artinya, unsur-unsur kalimat seharusnya ada yang tidak boleh dihilangkan. Sebaliknya, unsur-unsur yang seharusnya tidak ada tidak perlu dimunculkan. Kelengkapan semacam itu dapat diukur berdasarkan keperluan komunikasi dan kesesuaiannya dengan kaidah (Mustakim :1994).


Dalam karangan ilmiah sering kita jumpai kalimat-kalimat yang tidak memenuhi syarat sebagai bahasa ilmiah. Hal ini disebabkan oleh, antara lain, mungkin kalimat-kalimat yang dituliskan kabur, kacau, tidak logis, atau bertele-tele. Dengan adanya kenyataan itu, pembaca sukar mengerti maksud kalimat yang kita sampaikan karena kalimat tersebut tidak efektif. Berdasarkan kenyataan inilah penulis tertarik untuk membahas kalimat efektif dengan segala permasalahannya.

2.      Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada makalah ini adalah.
2.1. Apakah pengertian kalimat efektif ?
2.2. Baimanakah ciri-ciri kalimat efektif ?
2.3. Bagaimanakah Penerapan kalimat efektif ?

3.      Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang di atas maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah.
3.1.  Mendiskripsikan pengertian kalimat efektif
3.2.  Mendiskripsikan ciri-ciri kalimat efektif
3.3.  Mendiskripsikan penerapan kalimat efektif




BAB II
PEMBAHASAN
1.      Kajian Teori
           Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulis yang memiliki subjek dan predikat. Bagi seorang pendengar atau pembaca, kalimat adalah kesatuan kata yang mengandung makna atau pikiran. Sedangkan bagi penutur atau penulis, kalimat adalah satu kesatuan pikiran atau makna yang diungkapkan dalam kesatuan kata. Efektif mengandung pengertian tepat guna, artinya sesuatu akan berguna jika dipakai pada sasaran yang tepat. Pengertian efektif dalam kalimat adalah ketepatan penggunaan kalimat dan ragam bahasa tertentu dalam situasi kebahasaan tertentu. Berikut ada pengertian kalimat efektif menurut para ahli.

1)      Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar, mudah dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri pembaca. (Rahayu:2007)
2)       Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudah dipahami orang lain secara tepat.   
(Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan: 2001)
3)      Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat menyampaikan informasi dan informasi tersebut mudah dipahami oleh pembaca.
(Nasucha, Rohmadi, dan Wahyudi:2009)

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kalimat efektif adalah kalimat yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang didisampaikan sehingga dapat dipahami dan di mengerti oleh orang lain dengan baik.


2.      Pembahasaan
Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud pembicara atau penulis. Untuk itu penyampaian harus memenuhi syarat sebagai kalimat yang baik, yaitu strukturnya benar, pilihan katanya tepat, hubungan antar bagiannya logis, dan ejaannya pun harus benar.

2.1. Ciri-ciri Kalimat Efektif
1)      Secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya
2)      Mengemukakan pemahaman yang sama antara pemikiran pendengar/pembaca dengan yang dipikirkan pembicara/penulisnya.
3)      Memiliki unsur penting atau pokok, minimal unsur subyek dan predikat
4)      Taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku
5)      Menggunakan diksi yang tepat
6)      Menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis dan sistematis

2.2. Syarat Kalimat Efektif
1)      Kesatuan gagasan
Memiliki subyek, predikat, serta unsur-unsur lain(O/K)yang saling mendukung serta membentuk kesatuan tunggal. kalimat boleh panjang/pendek, menggabungkan lebih dari satu kesatuan, bahkan dapat mempertentangkan kesatuan yang satu dan yang lainnya asalkan ide/gagasan kalimatnya tunggal.
Contoh.
Dion pergi ke kampus, kemudian ke perpustakaan (efektif).




2)      Kepaduan
Yaitu terjadinya hubungan yang padu antara unsur – unsur pembentuk kalimat. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menciptakan kepaduan kalimat, yaitu:
a)      Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang tidak simetris.

Sumur


Membayangkan Sumur Dalam Cerpen Sumur Karya Gus tf Sakai
Oleh
Hery Susanto
Hal yang menarik dari cerpen ini adalah pada ceritanya yang absurd atau lumayan tidak jelas orang-orang yang pada awalnya seorang yang berimajinasi dan tersesat pada sesuatu yang diyakini. Pertama mengenai seorang gadis yang dahulu semasa kecilnya membenci menonton sebuah acara televisi yang membuatnya mual dan ingin muntah, tapi kini dia malah menontonya. Menonton sebuah acara yang selalu ada darah yang merekah dari kepala kemudian masuk kedalam sumur. Dia tak peduli lima tahun yang lalu tepatnya pada hari ini sumur-sumur itu ada keluar dari televisi. Jikapun itu ada dia tak heran lagi karena melalui televisi semuanya bisa masuk kedalamnya. Dia juga tak peduli terhadap televisi karena dianggapnya hanya omong kosong menjual iklan saja.
Tapi itu dulu sekarang dia peduli ketika temanya memberitahu bahwa ayahnya masuk televisi dan terlihat ramah meski digelandang menuju persidangan. Baginya ayahnya tak lebih dari seorang yang bodoh tak tau malu tertawa dan melambaikan tangannya. Mungkin dia harus percaya terhadap sumur sebuah kata yang harus dia percaya adalah korupsi.Korupsi bagai sumur yang siap menjatuhkan siapa saja untuk ditarik masuk kedalamnya. Kadang gadis itu berpikir adakah sumur yang bisa melayang?, ia ingin mencari tau itu. Mungkin seperti lingkaran hitam diatas langit, seperti black hole yang ada dijagad raya ini. Diapun semakin penasaran masuk terjun kedlam sumur itu.
Imajinasi yang kedua, lima puluh tahun yang lalu tepatnya jauh ribuan kilo mill dari tempat dia berada ada sebuah sumur yang menyembul dari rongga tengkorak suaminya, dia tersentak menjauh dari tengkorak tersebut ini adalah sihir, tapi dia tetap berada ditengkorak itu karena tengkorak itu akan menjadi bantal tidur dan bukti cinta terhadap suaminya. Tapi apakah benar sumur itu bisa membesar dan berputar seperti ingin menarik tubuhnya masuk kedalam, pikir wanita itu dengan rambut keritng hitam kelam dengan tetek terjulai. Dia kembali terkejut melihat burung hitam keluar dari rongga mata tengkorak itu, bahwa itu adalah lambang penggayau. Kemudian wanita itu berlari ketakutan, tapi dia tidak boleh meninggalkan tengkorak itu kata dukun. Itu adalah tengkorak suami yang dicintainya, jika ditinggalkan akan terjadi hal-hal ganjil dan aneh. Harusnya tengkorak itu dipeoleh dari mencuri bukan diambil dari hasil perang. Seperti kata dukun ini dunia arwah yang akan bisa hilang begitu saja.
Berkelana dihutan tentunya bukan suatu malasah bagi dia, dia anak dari ketua suku yang tak perlu kawatir terhadap nasibnya dihutan dia tahu bagaimana cara mendapatkan buah dan makaan dihutan. Tentunya dia gembira telah tahu darimana sumur dan burung hitam itu berada, dari tengkorak suaminya. diapun pelan-pelan merangkak dan menjulurkan lehernya dilihat lebih dekat tengkorak itu, tapi tak terlihat sumur yang menyedot dan burung yang hitam itu. Tapi dia melihat bayangan yang kadang kadang surut, lama-lama semakin jelas terlihat orang berada dirumah panjang megetuk tifa suaranya tapi mendayu. Tiba-tiba patung-patung yang berada berserakan it menjadi bergerak, dan patung-patung itu hidup mengikuti tifa irama dan menyebut fumeripits yang berarti pencipta, nenek moyang yang menciptakan kita dari sebuah kayu memberikan sebuah kehidupan.

Semakin penasaran wanita itu masuk kedalam sumur untuk melihat  tapi tiba-tiba pandanganya kabur dan tiba-tiba jelas lagi. Kali ini terlihat dua orang yang satu memberi isyarat untuk melakukan sesuatu tapi yang satu lagi ragu. Namun pemberi isyarat itu memaksa dan akhirnya dia memotong kepalanya. Tidak berhenti disitu sang pemberi isyarat tak apa-apa malah dia memberi isyarat untuk memotong bagian tubuh lainya. Dan wanita itu berpikir apakah ini desoipits dan bewirits kakak beradik yang mengawali tradisi menggayau kepala. Semakin lama terlihat dipotongnya bagian tubuh yang lain dan memancurkan darah dibalik daging-daging itu. hal itu semakin jelas dan membuatnya menjulurkan kakinya kedalam sumur itu. hal ini benar terjadi tapi kata dukun semuanya terlihat aneh dan semua itu tak nyata. Tiba-tiba dia wanita itu merasa mulai mual dan limbung dan akhirnya jatuh ataukah tersedot kedalam sumur.
            Yang ketiga suatu ketika lima hari sabelum selasa kliwon pria itu datang sesuai dengan nasihat yang diberikan oleh gurunya. Dia datang kelokasi, tak berbeda dengan tiga hari yang lalu masih banyak orang bersliweran datang kelokasi meskipun sudah senja. Sejak ditemukanya tiga guci bersisi 13 kg emas dan perak itu ditemukan peninggalan sejarah. Dan dua hari sebelumnya suaka sejarah peninggalan purbakala melakuakn ekskavasi. Dia datang lewat belakang tanpa seorang yang tau, dia dan gurunya mendapat wangsit masih ada peninggalan purbakala yang letaknya tak jauh, tepatnya berada dibawah pohon awer-awer. Dia begitu lega ketika tak meihat seorangpun disana. katanya setelah kejadian itu banyak orang yang bersemedi dan mendapatkan berbagai perhiasan dan akik. Tentunya hal itu adalah salah karena hanya tiga guci itu yang diemukan oleh petani. Tapi dia dan gurunya meyakini bahwa masih ada guci lagi yang ukuranya empat kali lebih besar dari guci sebelumnya. Dan guci itu berisi manik-manik dan perhiasan lainya, tapi bagi mereka hal terpenting adlah sebuah keris baginya.
            Malampun tiba dia menyiapkan sesaji yang dibutuhkannya untuk semedi setelah berjam-jam semedi waktu yang ditunggu itu tiba sebelum subuh. sebuah cahaya terang datang menghampirinya terlihat guci yang seperti gurunya gambarkan berwarna emas dan bergambarkan binatang, guci itu berada di sebuah sumur. Dalam hatinya dia berkata “Aku berhasil guru” lima hari lagi se.lasa kliwon adlah hari yang teapat untuk  mengambil guci itu. lima lagi selasa kliwon tetapi apa mereka selega ini apakah guci itu bisa diangkat jawabanya adalah malam ini.Tentunya yang namanya guci tidak akan terlihat dalam sebuah sumur yang penuh air dan gelap. Apa yang dia gurunya lihat dalam sebuah sumur ada gadis yang termangu memandang televisi yang kosong, dan seorang lagi perempuan keriting dengan tetek terjuntai berteriak-teriak menajamkan mata melihat dua orang laki-laki memotong tubuhnya dan memancurkan darah dan darah.semua itu hanya bayangan saja.
Hal yang ingin diangkat penulis melalui cerita ini tidak bisa langsung dilihat karena diceritakan secara tidak jelas mengenai dunia yang lain. Dunia lain itu ada seperti yang digambarkan oleh banyak orang. Kadang orang itu akan membayangkan sesutu hal yang membuat dia penasaran seperti gadis yang membayangkan televisi meneganai sebuah sumur yang berada pada langit yang bisa melayang. Tentunya itu adlah sebuah bayangan saja. ditambah dengan seorang wanita yang menganggap tengkorak itu dapat menyedot orang masuk kedalam dan dia melihat kakak beradik saling memenggal kepalanya dan tidak apa-apa yang menganggap peciptanya terbuat dari boneka kayu, itu adalah bayangan saja. Seorang laki-laki yang meyakini gurunya adalah orang hebat dan dapat melihat sesuatu yang tak dapat dilihat oleh orang lain sampai guci yang berada dalam sumur yang gelap dapat diketahuinya. Semua hal diatas adalah bayangan imajinasi saja bila kita meyakini semua itu akan terlihat seperti nyata.

Amanat yang ingin disampaikan penulis melalui cerpen ini adalah kita tak boleh percaya terhadap ilmu syihir dan ilmu yang menyesatkan kita. semua itu ada karena kita membayangkan dan terlalu jauh dalam berimajinasi, alangkah baiknya kita meninggalkan hal yag bersifat buruk seperti itu. tak ada yang bisa memberikan kehidupan selain Allah SWT. Kita harus taat beribadah agar tidak terjerumus pada lubang-lubag sumur yang menyakitkan kita. dimana sumur-sumur itu meruakan sebuah tanda yang akan menjatuhkan kita keadalamnya.
Karya sastra itu penting karena memalaui karya sastra kita bisa mengungkapkan ide dan pemikiran kita. karya sastra adalah hal positif disaat dunia global sekarang, kita bisa belajar banyak dari dunia sastra ada amanat, pesan gaya tulis dan mengungkapan bahasa dan masih banyak lagi. Melalaui karya sastra seseorang dapat mengekspresikan dirinya dalam hal yang posistif. Karya sastra merupakan sebuah media untuk memberikan hal-hal baik sebuah pembelajaran bagi kehidupan manusia terdpat dlam karya sastra. Melalui karya sastra kita bisa berfikir secara kritis dan cerdas dalam menggunakan bahasa yang kita gunakan.
Pada masa modern generasi muda hanya sedikit aja yang dpedulikan karya sastra untuk itu kita harus melestarikan karya sastra di Indonesia. Dapat dilakukan dengan banyak hal untuk mengapresisasinya bisa dilakukan dengan memuat puisi, sandiwara drama dan menulis cerpen adalah salah salah satunya. Untuk melakukan hal itu tidaklah mudah diperlukan sebuah kesadaran diri dari hati nurani. Apalagi kita sebagai mahasiswa patut mewujudkanya jika bukan kita siapa lagi generasi penerus bangsa yang akan membawa Indonesia lebih baik lagi.
Karya sastra meerupakan sarana untuk menyentuh hati para pembaca dengan kata-kata yang tepat. Memberikan pesan dan amanat kepada pembacanya. Karya sastra memberikan pembelajaran seni memalaui kata-kata yang disampaikan. Karya sastra memberikan makana luhur yang terkandung didalamnya memberi sebuah gambaran potret kehidupan pada manusia untuk melihat dunia sekitar, yang tak sangat luas dan beraneka ragam sebuah permaslahan hidup yang harus diselesaikan. Karya sastra juga bisa digunakan sebagai wahana kritik sosial secara tidak langsung tanpa harus menginggung. Belajar karya sastra merupakan belajar mengerti akan arti hidup yang sebenarnya, meski dunia sastra adalah dunia rekaan tetapi rekaan itu adalah sebuah potret kehidupan manusia yang sesungguhnya.

Masjid

Ketenangan Dari Zdikir dalam Cerpen Masjid ke-1000 Karya S. Prasetyo Utomo
oleh
Heri Susanto (10.0389.H)

Hal yang menarik dari cerpen ini adalah bercerita tentang laki-laki bernama Suryo yang menjelajah seribu masjid dalam kotanya untuk mentutaskan zikir malamnya yang tak pernah putus. Kegiatan ini Suryo lakukan sejak ia melepas jabatan dalam kantornya karena dalam keluarganya mendapatkan sebuah cobaan dari sikap keluarganya sendiri. Untuk menghapus segala dosanya ia harus berzikir di 1000 masjid. Dan tibalah dia di masjid yang ke-1000 masjid peninggalan Syek Maulana, setelah sebelunya ia menyinggahi 999 untuk berzikir. Suryo tak pernah berhenti menyinggahi masjid-masjid setiap malam meski bagaimanapun cuacanya. Hal ini dilakukan untuk melantunkan zikir-zikirnya.Sudah diketahui oleh Suryo saat masjid yang ke-1000 dia akan berjumpa dengan anak sulungnya yang bernama Cakra.
 Hal itu memang benar saat dia didepan masjid terlihat Cakra anak sulungnya duduk diundakan paling bawah dari seratus undakan yang ada. Cakra anaknya tidak bisa melihat karena buta tetapi dia tahu apapun yang berkelebat didepanya. Dan suryo semakin gugup gemetar ketika dia mendekati Cakra, “minta sedekahnya tuan” hal itu yang terucap pada dari bibir Cakra. Tangan suryo yang gemetar memberikan uang receh yang jatuh gemericing pada kaleng yang dibawa cakara. Sayangnya anak sulungnya itu tak menengenali drinya. Tapi Suryo menyanyakan apakah anaknya itu tak mengenalinya lagi, Cakra pun menjawab dan tersadar bahwa itu ayahnya. Suryo sambil menahan sakit lantaran terdapat logam runcing yang menusuk dadanya. Mengajak anaknya untuk kembali pulang kerumah karena semenjak anak perempuanya menikah dia hidup sendiri, ajakan pulang dari Suryo ditolak oleh Cakra anaknya.
Cakra lebih memilih tinggal di masjid karena menganggap masjid ini adalah rumahnya dan menyuruh Suryo untuk menjenguk kesini jika dia ingin menemuinya.Kemudian Suryo naik ke undakan masjid meninggalkan anaknya, sampai diundakan yang ke-99 dia tak meyangka akan disambut oleh kiayi badawai berambut putih dan bersorban putih. Lalu diajaknya berzikir bersama di lingkaran orang-orang yang berzikir. Saat dia berzikir perlahan-lahan rasa sakit kaena logam yang menususuk dadanya menghilang. Dia merasakan ketentraman pada saat berzikir, sekan terbebas dari beban yang membelunggunya. Tapi ia masih merasakan harum bunga dari makam Syekh Maulana dari belakang masjid. Ia terbayang anaknya yang baru menikah dan wajah istrinya yang angker ketika mengusir pembantunya yang pengkor bernama Yu Girah.
Dalam zikirnya dia melupakan wajah istrinya yang suka murka dan kembali berzikir lebih tenang. Tiba-tiba ada cahaya yang datang surut mengampirinya dia seperti tertidur tak bisa mendengarkan suara zikirnya. Tapi sekarang dia bisa melihat dirinya sendiri duduk bersilah dan membawa tasbih ditengah tanah yang luas tak bertepi. Tiba-tiba datang seorang laki-laki tua berjanggut putih, berambut putih dan bersorban putih. Dia tak bisa berkata apa-apa bahkan dia tak bisa mendai detak nadi dan nafasnya, tapi Suryo tak merasakan sebuah kecemasan. Ia merasa tenang dan nyaman dalam lantunan zikirnya.Tangan dari orang yang serba putih itu menggemgam tanganya dalam dan pada waktu terasa lagi detak nadi dan jantungnya. Kiayi badawi itu membangunkan dan menyadarkanya dari zikirnya  kiayi badawi itu menyuruhnya pulang karena hari sudah menjelang pagi tak terasa berganti.
 Tetapi saat dia membuka kedua matanya tak ditemuinya laki-laki itu. Akhirnya dia turun dari masjid dengan hati yang tenang dan langkah kaki yang ringan bahkan ia tak merasakan lagi runcing logam yang menusuk dadanya. Ternyata dia merasakan yang luar biasa dari zikirnya, inilah masjid yang ke-1000 yang dilacaknya untuk melantunkan zikir. Masjid yang memberikan ketengan jiwa bagi dirinya.kemudian dia pulang menuruni undakan tangga itu dilihatnya undakan yang terakhir hanya berembun itu adalah undakan yang selalu ditempati oleh anaknya Cakra yang selama ini pergi meninggalkanya. Kemudian suryo melanjutkan kembali perjalananya untuk kembali pulang, langkah demi langkah semakin terasa ringan tak beban lagi seperti logam runcing yang menusuk dadanya. Suryo merasa sangat tenang tak disadarinya dia telah pergi jauh dari tengah kota untuk melakukan sebuah perjalanan zikir yang membuat ketengan jiwa.
Suryo akhirnya sampai dipelataran rumahnya, dia merasakan kenyusian yang tak pernah ia rasakan sebelumnya yang penuh dengan kemurkaan dan penderitaa. Dilihatnya pintu yang terbentang dan terbuka sebelah bagian dan dia bertanya dalam hati siapa yang datang. Dia masuk dan diarasakan sesuatu yang aneh dinyalakan lampu di ruang tengah begitu sunyi membawa kedamaian. Dilihatnya kamar anak perempuanya Ratri yang begitu lengang ditinggalkan karena diboyong keur kota oleh suaminya. Kemudian Suryo melangkah lagi kesebuah kamar yang usang dan penuh dengan sawang, debu yang berhambuaran. Ini adalah kamar Cakra yang ditinggalkan untuk mencai sebuah kedamaian dai kehidupan.
Kemudian masuklah dia kemakamar istrinya dilihatnya dia hanya bisa tidur terlentang tanpa bisa berbuat apa-apa. Hanya mata yang dpat digerakan dengan perlahan berkedip-kedip memberi sebuah tanda. Mengingatkan dia sewaktu melahirkan anak perempuanya,terlihat lemah tak berdaya dan tak terlihat ketika dia murka mengutuk dunia. Setelah menjelang subuh dia merawat istrinya seorang diri, Suryo memandikan dengan lembut istrinya menggunakan air hangat. Digantinya baju milik istrinya dengan pelan penuh kasih sayang, dan dia menyuapi dengan sabar istrinya yang sudah tak berdaya membuatkan teh untuk memberikan sebuah kehangatan. Hingga saat adzan subuh kemudian Suryo berangkat ke surau untuk menemui Kiayi Bisri. Disalamnya tangan kiayi itu yang basah karena air wudu,dilihatnya wajah yang begitu teduh dia tak perlu lagi mnegeluh kepada kiayi lantaran sakit dadanya yang sakit karena logam runcing menusuknya.
Dan dia tak perlu takut lagi pada omelan istrinya yang penuh dengan kemurkaan, sebab istrinya kini sudah tidak berdaya terkapar dikamar yang tenang. Semua hal itu berbuah karena zdikir smalam di sebuah masjid Syekh Maulana. Dari sebuah kejauhan dia melihat Yu girah pembatunya dulu yang diusir oleh istrinya, dia berjalan bersingsut-singsut seperti anjing laut. Dan berjungkit-jungkit memakai mukenah dia berjalan dengan kaki pengornya menuju sebuah surau diama Suryo dan kiayi berada. Menanti dengan menunduk kemudian suryo menhampirinya dan meminta maaf kepada Yu Girah sambil berkata maukah kau merewat istriku yang sedang sakit.
Penulis ingin mengangkat sebuah realita mengenai kehidupan manuisa yang penuh dengan kemurkaan. Manusia yang hidup terkadang lupa kepada Allah dan lebih mementingkan kehidupan dunia saja. Banyak orang yang tidak mengahargai orang lain karena kekurangan yang dimilikinya. Kekurangan fisik maupun kekurangan materinya dan seringkali acuh-tak acuh terhadap orang lain tak peduli dan tak mau mengerti mengenai kehidupan orang lain. Padahal manusia hidup itu pasti membutuhkan orag lain, manuisa tidak dapat hidup sendiri kareana manusia merupakan mahluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lainya. Diamana ketika kita  membenci dan mendoa’kan yang tidak baik maka hal tu akan kembali pada diri kta masing-masing. Tentunya Allah memberikan ujian terhadap mahluknya agar dia mengerti dan mengahargai akan keterbatasaanya. Setelah itu maka mereka akan mencari sebuah ketengan batin dengan cara lebih mendekatkan diri kepada Allah. Salah satunya dengan cara beribadah dan Zdikir mencari petunjuk dan memohon segala sesuatu yang dipintanya. Kesehatan rezeki dan lain-lain.
Untuk itu semua hal yang baik dan buruk itu berasal dari tuhan maka kita harus memohon da meminta kepadanya. Karena hanya kepada-Nya kita meminta dan hanya kepada-Nya kita akan kembali. Jika kita meminta tulus dan ikhlas Allah akan menyembuhkan kita dari penyakit dan Allah akan membeikan ketenangan bagi kita semua dalam menjalani sebuah kehidpuan. Dan kita sebagai manusia pasti akan membutuhkan orang lain.
Pesan dan amanat yang ingin disampaiakn oleh penulis kepada pembaca adalah manusia itu memiliki kekurangan dan kelebihan dimana kekurangan dan kelebihan itu harus kita syukuri. Penulis memeberikan pesan untuk saling menyayangi sesama manusia dan menysukuri atas apa yang telah diperolehnya. Pesan moral dari cerpen ini adalah kita tidak boleh menghina orang orang lain yang mempunyai kekurangan. Karena sifat iri dengki itu akan menecelkaan diri kita sendiri. Bila musibah datang mengampiri kita yakinlah Allah akan memberikan jalan keluar, asal kita mau berserah diri dan meminta petunjuk-Nya pasti kita akan diberi kemudahan dalam menjalani kehdupan yang tengan dan damai secara lahiriyaha dan batiniyah. Orang yang baik adlah orang yang mampu menghargai orang lain dan mensyukuri atas apa yang telah diterimanya. Jika kita berbuat baik kebaikan pula yang akan kita dapat dan sebaliknya jika kita berbuat jahat pada orang lain maka itu akan kembali pada diri kita lagi. Berbuat baik pada orang lain dan yakin apa yang kita lakukan baik buat orang lain pasti akan baik buat diri kita sendiri.
Setelah saya membaca cerpen ini menurut saya karya sastra itu penting karena tenyata melalui karya sastra seseorang dapat menyampaikan suatu pesan dan amanat kepada orang lain secara tidak langsung tersirat dalam karya sastra. Karya sastra juga merupakan bagian dari kehidupan manusia selain sebagai seni dalam mengekspresikan diri. Karya sastra akan berguna dalam kehidupan manusia. Kita bisa menggunakan karya sastra sebagi media kritik tanpa harus menyakiti.Karya sastra penting dalam kehidupan manusia karya sastra dibuat berdasarkan sebuah pemikiran yang ternyata pemikiran itu mengandung unsur-unsur nilai moral, nilai seni dan masih banyak nilai yang terkandung dalam karya sastra yang tentunya bisa sebagai pembelajaran bagi kehidupan manusia. Karya sastra memilki banyak jenisnya dan banyak juga fungsi dari masing-masing karya sastra tersebut. Salah satunya karya sastra berupa tulisan cerpen yang memilliki peran  sebagai penyampaian pesan dan hiburan bagi para pembacanya.Karya sastra menjadi penting ketika kita serius untuk memaknainya dan karya sastra tidak akan berguna jika hanya menjadi perhiasaan yang tidak dibaca. Untuk itu karya sastra harus ditekuni secara serius jika ingin mendapatkan inti dari sebuah karya sastra tersebut.