TEKNIK PEMBELAJARAN BERBASIS
MASALAH
Mata Kuliah : Belajar Pembelajaran
Dosen Pengampu : Ika Arifianti, M.Pd.
Semester : III
Kelas : Pagi C
Oleh
1)
Heri
Susanto (10.0389.H)
2)
Nur
Jamilah (10.0487.H)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS PEKALONGAN
2011
1.
PEMBAHASAN
Pembelajaran
berbasis masalah (problem based learning) bertujuan membantu siswa
mengembangkan ketrampilan berfikir dan ketrampilan pemecahan masalah, belajar
peranan orang dewasa yang otentik dan menjadi pelajar yang mandiri. Ciri-ciri
utama pembelajaran berdasarkan masalah meliputi suatu pengajuan pertanyaan atau
masalah, memusatkan pada keterkaitan antar disiplin, penyelidikan, autentik,
krerjasama dan menghasilkan karya peragaan.
Menurut
Boud dan Felleti pembelajaran berdasarkan masalah ( problem based learning
) adalah suatu pendekatan untuk membelajarkan siswa untuk mengembangkan
ketrampilan berfikir dan ketrampilan memecahkan masalah, belajar peranan orang
dewasa yang otentik serta menjadi pelajar mandiri. Pembelajaran berdasarkan
masalah tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi
sebanyak-banyaknya kepada siswa, akan tetapi pembelajaran berbasis masalah
dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berfikir, pemecahan
masalah, dan ketrampilan intelektual, belajar berbagai peran orang dewasa
melalui pelibatan mereka dalam pengalaman nyata atau simulasi dan menjadi
pembelajar yang mandiri ( Muslimin I, 2000:7) Lima langkah model
Pembelajaran Berdasarkan Masalah:
a) Orientasi
siswa kepada masalah : guru menjelaskan tujuan pembelajaran, memotivasi siswa
terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya
b) mengorganisasikan
siswa untuk belajar : guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan
tugas yang berhubungan dengan masalah tersebut.
c) membimbing
penyelidikan individual maupun kelompok : guru membimbing siswa untuk
mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk
mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah
d) mengembangkan
dan menyajikan hasil karya : guru membantu siswa dalam merencanakan dan
menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan video dan model dan membantu
mereka untuk berbagai tugas dengan temannya
e) menganalisis
dan mengevaluasi proses pemecahan masalah : guru membantu siswa untuk melakukan
refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang
mereka gunakan
2.
Pelaksanaan Pembelajaran Bedasarkan Masalah
2.1 Tugas
Perencanaan. Pembelajaran Bedasarkan Masalah memerlukan banyak
perencanaan seperti halnya model-model pembelajaran yang berpusat pada siswa
lainnya.
a)
Penetapan Tujuan. Pertama
mendiskripsikan bagaimana pembelajaran berdasarkan masalah direncanakan untuk
membantu tercapainya tujuan-tujuan tertentu misalnya ketrampilan
menyelidiki, memahami peran orang dewasa dn membantu siswa menjadi pebelajar
yang mandiri
b)
Merancang situasi masalah. Dalam
pembelajaran berdasarkan masalah guru memberikan kebebasan siswa untuk memilih
masalah yang akan diselidiki, karena cara ini meningkatkan motivasi siswa.
Masalah sebaiknya otentik, mengandung teka-teki dan tidak terdefinisikan secara
ketat, memungkinkan kerjasama, bermakna dan konsisten dengan tujuan kurikulum.
c)
Organisasi sumber daya dan rencana logistik. Dalam
pembelajaran berdasarkan masalah guru mengorganisasikan sumber daya dan
merencanakan keperluan untuk keperluan penyelidikan siswa karena dalam model
pembelajaran ini dimungkinkan siswa
bekerja dengan beragam material dan peralatan, pelaksanaan dapat dilakukan
didalam maupun diluar kelas.
2.2 Tugas
interaktif
a)
Orientasi siswa pada masalah. Siswa
perlu memahami bahwa pembelajaran berdasarkan masalah adalah kgiatn
penyelidikan terhadap masalah-masalah yang penting dan untuk menjadi pelajar
yang mandiri. Oleh karena itu cara yang baik dalam menyajikan masalah adalah
dengan menggunakan kejadian-kejadian yang mencengangkan dan menimbulkan misteri
sehingga merangsang untuk memecahkan masalah tersebut
b)
Mengorganisasikan siswa untuk belajar. Dalam
pembelajaran berdasarkan masalah siswa memerlukan bantuan guru untuk
merencanakan penyelidikan dan tugas-tugas pelaporan. Mengorganisasikan siswa ke
dalam kelompok belajar kooperatif juga berlaku untuk mengorrganisasikan
siswa kedalam kelompok pembelajaran berdasarkan masalah
c)
Membantu penyelidikan mandiri dan kelompok. (1) guru
membantu siswa dalam pengumpulan informasi dari berbagai sumber, siswa diberi
pertanyaan yang membuat siswa memimikirkan masalah dan jenis informasi yang
dibutuhkan untuk pemecahan masalah sehingga siswa diajarkan menjadi penyelidik
yang aktif dan dapat menggunakan metode yang sesuai untuk memecahkan masalah
tersebut. (2) Guru mendorong pertukaran ide secara bebas dan penerimaan
sepenuhnya ide-ide tersebut (3) Puncak kegiatan pembelajaran berdasarkan
masalah adalah penciptaan dan peragaan sepertiposter, videotape dsb
d)
Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah. Tugas guru
pada tahap akhir pembelajaran berdasarkan masalah adalah membantu siswa
menganalisis dan mengevaluasi proses berpikir mereka sendiri dan ketrampilan
penyelidikan yang mereka gunakan.
e)
Lingkungan Belajar dan Tugas-tugas Managemen
Guru perlu memberikan seperangkat
aturan, sopan santun kepada siswa untuk mengendalikan tingkah laku siswa
ketika mereka melakukan penyelidikan sehingga terciptanya kenyamanan, kemudahan
siswa dalam melakukan aktivitasnya.
f)
Asesmen dan evaluasi
Penilaian yang dilakukan guru tidak
hanya terbatas dengan tes kertas dan pensil ( paper and paper tes )
tetapi termasuk menemukan prosedur penilaian alternative yang dapat digunakan
untuk mengukur pekerjaan siswa. Dalam pembelajaran berbasis masalah guru berperan
dalam mengembangkan aspek kognitif dan metakognitif siswa, bukan sekedar sumber
pengetahuan dan penyebar informasi. Disamping itu siswa bukan sebagai pendengar
yang pasif tetapi berperan aktif sebagai problem.Peran guru, siswa dan
masalah dalam pembelajaran berbasis masalah dapat digambarkan sebagai berikut:
Guru sebagai pelatih
|
Siswa sebagai problem solver
|
Masalah sebagai awal tantangan dan motivasi
|
* Asking about thinking ( bertanya tentang
pemikiran)
* memonitor pembelajaran
* probbing ( menantang siswa untuk berfikir )
* menjaga agar siswa terlibat
* mengatur dinamika kelompok
* menjaga berlangsungnya proses
|
* peserta yang aktif
* terlibat langsung dalam pembelajaran
* membangun pembelajaran
|
* menarik untuk dipecahkan
* menyediakan kebutuhan yang ada hubungannya dengan
pelajaran yang dipelajari
|
Muslimin
Ibrahim menjelaskan bahwa dalam menerapkan model pembelajaran berbasis masalah
membutuhkan banyak latihan dan perlu membuat ke putusan-keputusan khusus pada
fase-fase perencanaan, interaksi dan setelah pembelajar an.
3. Pelaksanaan
pembelajaran berbasis masalah secara ringkas sebagai berikut:
3.1. Tugas
Perencanaan
Sesuai
hakekat interaktifmya pembelajaran berbasis masalah membutuhkan banyak
perencanann seperti halnya model-model pembelajaran yang berpusat pada siswa
lainnya.
a)
Penetapan tujuan
Pertama kali
mendiskripsikan bagaimana pembelajaran berbasis masalah direncanakan untuk
mencapai tujuan-tujuan seperti ketrampilan menyelidiki, memahami peran orang
dewasa dan membantu siswa menjadi pembelajar yang mandiri. Hendaknya difikirkan
dahulu dengan matang tujuan yang hendak dicapai sehingga dapat dikomunikasikan
dengan jelas kepada siswa
b)
Merancancang situasi masalah yang
sesuai
Beberapa
guru dalam pembelajaran berbasis masalah memberikan siswa suatu
kelleluasaan dalam memilih masalah untuk diselidiki karena cara ini dapat
meningkatkan motivasi siswa. Situasi masalah yang baik seharusnya autentik (
berdasarkan pada pengalaman dunia nyata siswa ), mengandung teka-teki dan tidak
terdefinisis secara ketat memungkinkan kerjasama, bermakna bagi siswa,
konsisten dengan tujuan kurikulum.
c)
Organissasi sumber daya dan rencana logistik
Dalam
pembelajaran berbasis masalah siswa dimungkinkan bekerja dengan
berbagai material dan peralatan, dan pelaksanaannya bias dilakukan di dalam
kelas, bias juga di perpustakaan dan laboratorium, bahkan dapat pula dilakukan
diluar sekolah. Oleh karena itu tugas mengorganisasikan sumberdaya dan
merencanakan kebutuhan untuk penyelidikan siswa harus menjadi tugas perencanaan
yang utama bagi guru yang menerapkan model pembelajaran ini
3.2. Tugas Interaktif
a)
Orientasi siswa pada masalah
Siswa perlu
memahami bahwa tujuan pembelajaran berbasis masalah tidak untuk memperoleh
informasi baru dalam jumlah besar, tetapi untuk melakukan penyelidikan terhadap
masalah-masalah yang penting dan untuk menjadi pembelajaran yang mandiri. Cara
yang baik untuk menyajikan masalah untuk sebuah pelajaran dalam pembelajaran
berbasis masalah adalah dengan menggunakan kejadian yang mencengangkan
yang dapat menimbulkan misteri dan keinginan untuk memecahkan masalah.
b)
Mengorganisasikan siswa untuk belajar
Pada model
pembelajaran berbasis masalah diperlukan pengembangan ketrampilan kerja
sama di anatara siswa dan saling membantu untuk menyelidiki masalah secara
bersama. Berkenaan dengan hal tersebut siswa mememerlukan bantuan guru untuk
merencanakan penyelidikan dan tugas-tugas pelaporan.
c)
Membantu penyelidikan mandiri dan kelompok
·
Guru membantu siswa dalam pengumpulan informasi dari
berbagai sumber,siswa diberi pertanyaan yang membuat mereka memikirkan masalah
dan jenis informasi yang dibutuhkan untuk pemecahan masalah. Siswa diajarkan
menjadi penyelidik yang aktif dan dapat menggunakan metode yang sesuai untuk
masalah yang dihadapinya
·
Guru mendorong siswa dalam pengumpulan informasi dari
berbagai sumber,siswa diberi pertanyaan yang membuat mereka memikirkan masalah
dan jenis informasi yang dibutuhkan untuk pemecahan masalah. Selama tahap
penyelidikan guru memberi bantuan yang dibutuhkan tanpa mengganggu siswa
·
Puncak proyek-proyek pembelajaran berbasis masalah
adalah penciptaan danperagaan artifak seperti laporan, poster, model-model
fisik dan videotape. Tugas guru pada tiap akhir pembelajaran berbasis
masalah adalah membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi proses
berfikir mereka sendiri, dan ketrampilan penyelidikan yang mereka gunakan.
Penilaian pada pembelajaran berbasis
masalah berorientasi pada proses dengan tujuan untuk menilai ketrampilan
berkomunikasi, bekerjasama, penerimaan siswa terhadap tanggung jawab belajar,
kemampuan belajar bagaimanan belajar ( learning to learn ), penyelesaian
dan penggunaan sumber serta pengembangan ketrampilan memecahkan masalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar